Di share sama salah seorang sahabatku Asti..
Nice story..
Ksatria jatuh cinta pada putri bungsu dari kerajaan bidadari
Sang putri naik ke langit
Ksatria kebingungan
Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang
Tapi tidak tau caranya terbang
Ksatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu
Tetapi kupu-kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohonKsatria lalu belajar pada burung gereja
Burung gereja hanya mampu mengajarkannya sampai ke atas menara
Ksatria kemudian berguru pada burung elang
Burung elang hanya mampu membawanya ke puncak gunung
Tak ada unggas bersayap yg mampu terbang lebih tinggi lagi
Ksatria sedih, tapi tak putus asaKsatria memohon pada angin
Angin mengajarkannya berkeliling mengitari bumi
Lebih tinggi dari gunung dan awan
Namun sang puteri masih jauh di awang-awang
Dan tak ada angin yg mampu menusuk langit
Ksatria sedih dan kali ini putus asa
Sampai satu malam ada bintang jatuh
Yang berhenti mendengar tangis dukanya
Ia menawarkan ksatria untuk mampu melesat secepat cahaya
Melepas lebih cepat dari kilat dan tinggi sejuta langit dijadikan satu
Namun kalau ksatria tak mampu mendarat tepat di puterinya
Maka ia akan mati
Hancur dalam kecepatan yg membahayakan
Mejadi serbuk yg membedaki langit, dan tamat
Ksatria setujuIa relakan seluruh kepercayaanya pada bintang jatuh menjadi sebuah nyawa
Dan ia relakan nyawa itu bergantung hanya pada serpih detik yg mematikan
Bintang jatuh menggenggam tangannya"
Inilah perjalanan sebuah cinta sejati," ia berbisik"
Tutuplah matamu, ksatria. katakan untuk berhenti begitu hatimu merasakan keberadaannya."
Melesatlah mereka berdua
Dingin yg tak terhingga serasa merobek hati ksatria
Namun hangat jiwanya diterangi rasa cinta
Dan ia merasakannya...."berhenti!"
Bintang jatuh melongok ke bawah
Dan ia pun melihat sosok puteri cantik yg kesepian
Bersinar bagaikan orion di tengah kelamnya galaksi
Ia pun jatuh hati
Dilepaskannya genggaman itu
Sewujud nyawa yg terbentuk atas cinta dan percaya
Ksatria melesat menuju kehancuran
Sementara sang bintang mendarat turun untuk dapatkan sang puteri
Ksatria yg malang
Sebagai balasannya, di langit kutub dilukiskan aurora
Untuk mengenang kehalusan dan ketulusan hati ksatriawanna
it is touching isnt??
tidak semua kata dapat diucapkan, dan melalui tulisan ini saya bercerita..Happy reading:)
Tuesday, 27 October 2009
Bila Ibu Boleh Memilih
Anakku,
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu...
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak, engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata...
Anakku,
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan keluar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah... saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu
Anakku,
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu
Maka ibu memilih menyusuimu
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu di dada ibu dalam kantuk ibu
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan
Anakku,
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku,
Hidup memang pilihan ....
Jika dengan pilihan ibu , engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak ...
Maafkan ibu....
Maafkan ibu ...
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak ....
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak ...
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu
Dikutip dari
Puisi Hati - Ratih Sanggarwati
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu...
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak, engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata...
Anakku,
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan keluar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah... saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu
Anakku,
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu
Maka ibu memilih menyusuimu
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu di dada ibu dalam kantuk ibu
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan
Anakku,
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku,
Hidup memang pilihan ....
Jika dengan pilihan ibu , engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak ...
Maafkan ibu....
Maafkan ibu ...
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak ....
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak ...
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu
Dikutip dari
Puisi Hati - Ratih Sanggarwati
Subscribe to:
Posts (Atom)