Lirih terdengar notifikasi handphoneku pertanda lowbatt, segera kuraih di saku jaket dan mulai kuisi lagi batterynya, samar terlihat beberapa pesan di layar dan missed call satu nomor dari dia. Seseorang yang kukenal sejak beberapa tahun lalu dari seorang teman.
Aarrggh.. Badan ini rasanya masih ingin berlama-lama menempel pada kasur empukku. Tapi kuingat siang ini ada janji dengan seorang teman untuk urusan pekerjaan.
Kubaca dan kubalas satu persatu pesan singkat dari dia, seperti biasa cerita tentang kegiatan sehari-hari dia dari pagi sampai menjelang tidur. Yes, memang hanya dia yang hampir 85% mengisi deretan inbox hapeku, selebihnya hanya spam dan promo operator.
Kulirik jam, sudah hampir pukul 12:30 artinya aku harus bergegas mandi dan sebagainya untuk ketemu dengan teman disuatu tempat ngopi tak jauh dari kost. Kami janjian pukul 14:00 dan sudah menjadi kebiasaanku selalu berusaha ontime, kalau bisa malah datang duluan.
Setelah kuselesaikan urusanku, akupun segera pulang ke kost karena cuaca diluar yang sangat panas siang itu. Aku memilih untuk menghabiskan waktu di kamar membaca buku sampai ketiduran. Itulah caraku menikmati weekend.
Mengenai cerita aku dan dia, sekedar flashback. Aku mengenalnya secara tidak sengaja melalui seorang sahabat pada waktu reuni teman SMA. Ya saat itu sahabatku mengajak serta sepupunya yang kebetulan sedang liburan. Perkenalan yang terbilang flat, aku dan sahabat sahabatku asik bercanda karena lama tidak bertemu sedangkan dia asik dengan ipod dan laptop, sepertinya sedang asik browsing atau sekedar chat via Ym yang saat itu sedang happening. Sesekali kulirik dia dan kulihat dia sedang tersenyum didepan laptop tanpa merasa kami cuekin.
Beberapa waktu kemudian, di timeline facebook kulihat foto sahabatku dan dia. Akhirnya ku add akunnya, selang beberapa hari kulihat ada notif request pertemananku diapprove dia. Mulailah aku buka-buka album fotonya , tidak terlalu banyak tetapi sudah sedikit menggambarkan sosok dia, mulai dari jurusan yang dia ambil dibangku kuliah sampai hobby dan tak lupa penampakan sosok pacarnya saat itu. Ya saat itu memang dia tidak single alias sudah punya pacar. Oh iya aku dan dia seumuran dan seangkatan. Dia tinggal dan kuliah di Surabaya. Sedangkan saat itu aku sedang kuliah di Malang.
Dikarenakan kesibukan kuliah masing-masing, akupun jarang membuka akun social mediaku.
Dan akhirnya aku harus pindah kota karena diterima kerja, yakni Bandung. Kota yang selama ini tak pernah terbayangkan olehku akan bekerja disini. Awalnya aku berpikir setidaknya aku ditempatkan di Jakarta. Ternyata Bandung lah lokasinya, akupun mulai penasaran apa penyebab orang orang suka liburan di Bandung yang katanya pusat mode, makanan enak dan gadis yang cantik. Akupun mulai beradaptasi dan menikmati kota ini, sampai akhirnya aku merasa cocok bekerja disini.
Disela waktu senggang, aku mulai menengok lagi akun Facebook yang sudah lama tak terjamah, dan terlihat ada postingan foto dia sedang liburan bersama keluarganya. Kubuka profilnya dan ternyata sudah banyak update profil yang berubah diantaranya dia sudah bekerja di sebuah perusahaan arsitektur di Surabaya sesuai jurusan dan statusnya jadi single! Ya single. Entah kenapa saat itu ada sedikit perasaan senang saat tau status dia jadi single. Akupun ingat perkataan seorang teman, "jika kamu naksir cewe yang sudah punya pacar itu tandanya sainganmu cuma satu, tetapi kalau naksir cewe single, sainganmu banyak" .
Kulihat notifikasi facebook kalau saat itu dia sedang online, iseng kukirim pesan, sekedar basa basi busuk menyapa menanyakan kabar. Saat itu tidak langsung dibalas sama dia. Dan akupun sudah melupakan hal itu. Hari berganti hari akupun kembali online di facebook dan lagi-lagi kulihat dia pun sedang online, kusapa lagi dan kali ini tidak berharap lebih untuk dia membalasnya, ternyata dia membalas dengan kata kata yang singkat padat. Dan kejadian seperti ini berlangsung beberapa kali, semakin dia jutek akupun makin penasaran, akhirnya kudapat akun YM dia, sebenarnya tidak pengaruh bagiku akun apapun jika jawabannya tetap flat di YM juga, tapi kupikir akun YM sedikit lebih privacy daripada akun facebook, dan aku agak sedikit bangga :)).
Kamipun akhirnya sering komunikasi via YM itupun aku yang mulai duluan. Kupilih topik yang sekiranya nyambung obrolannya. awalnya kami bahas soal desain dan software software pendukungnya, kebetulan aku desainer grafis dan dia arsitek, kemudian kami bahas soal fotografi karena sedikit sedikit aku punya hobby itu. Dan akupun dapat nomor hapenya. Ku anggap sebagai kemajuan mengingat dia adalah typikal cewe yang cuek moody tetapi easy going.
Saat ini media chatting tidak seramai sekarang, handphone paling keren baru symbian. Belum populer blackberry apalagi android. Kami pun komunikasi via SMS. Hanya untuk sekedar ucapan selamat pagi selamat tidur. Lama kelamaan kami pun makin intens dan dia agak sedikit berbeda, suka cerita bahkan tak jarang curhat tentang masalah apapun. sedikit banyak bertambah pemahamanku tentang dia. Ya dia yang dari awal kenal aku sudah menaruh hati. Tsaaah :))),,,
Lebaran
Aku mudik ke rumah orangtua, dan dengan segala ritual idul fitri seperti biasanya.
Aku bertanya ke dia boleh tidak silaturahmi kerumahnya, pengen ketemu berkedok halah bihalal :)). Dia mempersilahkan. Akupun berangkat kerumahnya siang itu dan setelah sampai dirumahnya aku disambut seorang ibu yang wajahnya pernah kulihat di facebook dia, seorang ibu yang ramah dan cantiknya mungkin melebihi anaknya saat beliau masih muda. Beliau mempersilahkan masuk dan duduk diruang tamu ditemani bapaknya yang kebetulan sedang duduk duduk santai . Akupun memperkenalkan diri sebagai teman putrinya. Aku ngobrol santai bersama bapaknya dan yang tak kuduga adalah bapak dia kenal bapakku semasa SMA.
Akhirnya yang ditunggu muncul juga, Dia. Anggun sekali, akupun terdiam beberapa saat karena terpesona :)). Kemudian bapaknya mempersilahkan kami mengobrol berdua. Suasana agak sedikit kaku, ya mungkin karena ini adalah pertemuan kami yang kedua. Beda dengan obrolan di ym atau sms yang cair. Tapi akhirnya tidak berlansung lama kamipun ngobrol normal.
Liburan usai. Dan akupun harus kembali ke Bandung melanjutkan aktifitas.
Setelah pertemuan di hari lebaran, saat itu aku merasa makin cocok dengannya. Semoga dia juga merasakan hal yang sama (ngarep). Tetap intens komunikasi, tapi ada perasaan yang lebih dalam. Aku mencoba meyakinkan hati.
Tanpa sepengetahuannya, aku mulai menyusun sebuah rencana masa depan, aku ingin menyatakan keseriusan tepat dihari ulang tahunnya, dengan cara menemui dia dirumah bersama kedua orang tuanya apapun hasilnya. Mungkin terdengar nekat, tapi aku yakin Allah bersama orang yang nekat untuk menuju masa depan yang baru.
Kembali ke saat ini.
Aku dan dia masing sibuk dengan pekerjaan yang menyita waktu, tak lupa kami masih menyempatkan komunikasi. Kadang jika sedang sangat sibuk tak ada satupun telepon atau sms yang masuk. Ya kami memaklumi.
Sabtu pagi seperti biasanya akupun berencana bermalas malasan di kamar, terdengar ringtone aneh dari hapeku, aneh karena tidak seperti bunyi sms / telepon masuk. Kulihat di layar sebuah notif "Airin birthday tomorrow"
Seketika itu mataku tiba-tiba terang benderang antara panik dan kaget bercampur jadi satu. Rencana yang selama ini kusiapkan tinggal menghitung jam pelaksanaanya . Ya tinggal menunggu jam tetapi aku masih di Bandung. Aku panik, belum packing apalagi beli tiket.
Segera kunyalakan laptopku untuk browsing tiket pesawat dan semua fulll, kuingat saat itu adalah liburan anak sekolah, kubuka web PT KAI juga sama hasilnya, aku makin panik. Aku bergegas mandi dan packing pakaian secukupnya ditas ranselku. Pikiranku langsung teringat bis malam, ku datangi semua pool bis malam tujuan Bandung surabaya dan hasilnya semua nihil. Antara capek dan putus asa, tiba-tiba aku langsung menuju stasiun Bandung, berharap ada tiket cancel atau apalah yang bisa memberangkatkanku untuk menemuinya.
Setelah sampai di Stasiun, penuh sesak, harapanku semoga calo masih menyimpan tiket berapapun itu akan kubeli, cobaan tak sampai disitu ternyata calo yang hari biasa mondar mandir tidak terlihat sama sekali. Kudatangi loket dan terpampang kertas bertuliskan informasi bahwa tiket Bandung surabaya hari ini ludes terjual dari kelas ekonomi sampai eksekutif. Makin lemas. Aku berusaha meloby petugas loket, meminta info misal ada tiket cancel aku mau membelinya, dengan sedikit mengarang cerita kalau aku ada urusan keluarga penting dan mendesak.
Waktu sudah semakin sore dan belum ada tanda tanda aku akan berangkat.
Akupun pasrah.
Tetapi ditengah keputusasaan kulihat seorang ibu menuju loket dengan membawa selembar tiket, sepertinya dia mau cancel tetapi masih blom jelas itu kereta jurusan kemana dan kapan berangkatnya. Segera kuhampiri dan ternyata itu adalah tiket ke surabaya.
Petugas loket sudah tau maksudku dia pun memberikan tiket kereta tujuan surabaya, berangkat pukul 21:00. Segera kubayar dan aku mengucapkan terima kasih berulang ulang kepada ibu yang cancel itu. Tak sadar kucium tangannya berkali kali.
Tak dapat kutuliskan perasaanku saat itu setelah memegang tiket. Fiuuuhh..puas lega
Aku mengirim pesan ke dia tanpa memberitahunya kalau saat ini aku sedang di Stasiun menuju surabaya.
Terdengar pengumuman kereta surabaya sudah mau berangkat, penumpang diharapkan menyiapkan segala sesuatunya. Aku memasuki gerbong dan menemukan kursi yang tertera di tiketku yakni dekat jendela.
Perjalanan akan memakan waktu lama sekitar 15 jam. Tapi kuyakin tak akan terasa.
Aku sedang dalam perjalanan pulang menemuimu, membawa berjuta harapan dan doa, bersama Kereta Terakhir.
~~~~~~~~~~~~~~~
Judul by me, isi cerita by Nash, edited by me.