Thursday, 1 March 2012

Sebuah Rumah

Diawali dengan niat baik seorg sahabat yg ingin membuat sebuah rumah di surga akhirnya aku menerima usulannya. Berjalan seperti alir mengalir,tanpa saling bertemu. Terimakasih kepada teknologi canggih yang menghubungkan jarak jauh menjadi terasa dekat. Tidak seperti org kebanyakan,frekuensi komunikasi kami tidak seintens org pd umumnya,karena kendala tz,jaringan dan kesibukan masing2. Sampai saat ini belum ada yg berubah,kami tetap seperti sahabat virtual yg saling menunggu waktu untuk bertemu. Sosok cerdas,sholeh dan humoris itu memang membuat semua orang bisa dengan nyaman bersahabat dengannya. Setiap cerita tentang kehidupannya disana,gimana dia sedang sibuk mengejar2 pembimbingnya,gimana dia dikejar deadline tugasnya,semuanya menjadi bahan obrolannya dan saya hanya mendengarkan setiap kisahnya dengan sedikit sirik *seandainya saya bisa seperti dia..heheeee..
Kalau semuanya lancar,insyaallah dia akan kembali pertengahan tahun ini. Tapi rencana manusia bisa berubah dan ternyata sang sutradara hidup sudah menyiapkan rencana lain untuknya. Dia ditawari untuk bekerja di salah satu lembaga disana. Wowww..selamaattt..very pround off you..Selamat mengharumkan nama bangsa yaa..semoga menjadi ilmuan yg handal..

Ketika kamu berdoa, Allah akan menjawabnya dengan 3 jawaban, Iya..dan keinginanmu dikabulkan, nanti..yang artinya Ia tunda keinginanmu dan tidak..yang artinya Ia akan berikan yang lebih baik lagi.

Untuk kamu yang disana..sekali lagi selamattt..sangat..sangat bangga bisa kenal sosok hebat seperti kamu..


Trus rumah itu mau diapain?
Biarkan saja,biarkan Allah yang menunjukkan jalannya,,Dia lebih tau apa yg tidak kita ketahui..
Mendoakan dari jauh yang terbaik untuk semuanya..*smoch*


Note: untuk Mas Beno gadungan..makasih loh nasehatnya "Apapun planningnya Allah selalu ada kejutan yg gak akan kita duga"..*tumben bener..efek flu jigana..Smoga cepet sembuh yes! disamperin pacalnya juga sembuh ni anak..:p

No comments:

Post a Comment